26 January 2006

Bandung Berbenah

Bandung kembali berbenah, setelah sampah mulai terangkut dari beberapa TPS. Sampah yang menggunung di Jalan Bengawan telah menipis, demikian pula sampah di Jalan Terusan Jakarta telah lenyap. Namun, beberapa tempat belum mendapat perhatian. Memang, masih terdapat beberapa kendala, karena persoalan TPA alternatif hingga kini belum selesai.

Masyarakat Bandung harus berusaha mencari jalan keluarnya sendiri, siapa lagi kalau bukan kita? Pengomposan memang memang merupakan jalan keluar yang paling manusiawi.

20 January 2006

Bandung dan Sampah yang Berserakan

Sedih rasanya melihat bandung yang sedang sakit. Tidak banyak yang tersisa dari keindahan kota yang dulu pernah kurasakan. Melihat jalan Bengawan yang ditutupi sampah seperti saat ini terlihat di sana, tak percaya rasanya. Frustrasi rasanya kalau aku melihat sama sekali tidak ada tindakan progresif yang diambil oleh pemerintah, walaupun sebenarnya sudah banyak opini dan urun rembuk yang telah mengemuka, entah itu di berbagai media massa, maupun dari seminar-seminar lingkungan dan sosial. Sentilan Menteri KLH, Rahmat Witular, yang menyatakan bahwa Pemda sama sekali tidak bertindak apa-apa dan tidak mau belajar dari bencana Leuwigajah adalah proyeksi nyata dari apa yang ada dalam benak sebagian besar warga Bandung.
Perasaan malu dan jengah selalu memenuhi dadaku setiap kali aku menerima tamu dari luar kota kala aku berkeliling Bandung. Sampah dan bau adalah dua momok yang menakutkanku ketika tamuku datang ke Bandung.

  • TPA Ilegal Baleendah Ditutup :: MULAI Senin (9/1) lalu, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ilegal di RW 23 Kompleks Baleendah Permai III, dinyatakan ditutup. Tiga papan pengumuman bertuliskan ”Dilarang Buang Sampah di Sini sesuai Perda No. 31 tahun 2000”, pun telah terpasang sejak Senin itu.
  • Status TPA Citatah :: BANDUNG, (PR).-Bupati Bandung H. Obar Sobarna, S.Ip, menyatakan prihatin dengan menumpuknya sampah di beberapa titik di Kota Bandung. Oleh karenanya, dalam waktu dekat akan mengeluarkan Surat Izin Penetapan Lokasi (IPL) Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Citatah, yang berlokasi di Kec. Cipatat.
  • Kasus TPA Leuwigajah Terus Bergulir :: BANDUNG,(PR).-Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Hidayatul Manan, S.H., mengabulkan permintaan kuasa hukum 41 ahli waris korban longsoran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Kota Cimahi, Johnson Siregar dan Rekan, untuk bersidang di lokasi, Kamis (12/1).
  • TPA Jelekong BEroperasi Kembali? :: BANDUNG, (PR).-Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Awan Gumelar, memberikan laporan secara rinci terkait dengan penanganan darurat sampah Kota Bandung, khususnya pembuangan sampah ke lahan tambahan bekas TPA Cicabe.
  • Obar Dipanggil Menteri Terkait TPA Cipatat :: BANDUNG, (PR).-Meneg Lingkungan Hidup (LH) mengundang Bupati Bandung Obar Sobarna, terkait rencana pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Cimerang, Cipatat, Kab. Bandung.
    ”Menurut undangan, saya diminta datang minggu depan,” kata Obar, Jumat (13/1).
  • Warga Tolak TPA Jelekong Difungsikan :: BANDUNG, (PR).-Kepastian kapan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jelekong akan kembali digunakan sebagai TPA darurat, belum diketahui. Hingga saat ini, beberapa RW di Jelekong masih menolak jika TPA Jelekong kembali dipergunakan.
  • Ormas Turut Pikirkan Soal Sampah? :: CIMAHI, (PR).-Organisasi masyarakat (ormas) Islam, diharapkan berperan aktif mendukung program pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.
  • Warga Tolak TPS Darurat Pasirimpun :: BANDUNG, (PR).-Warga RW 13 Kel. Karangpamulang Kec. Cicadas bersikukuh menolak Pasirimpun dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah darurat warga Kota Bandung. Namun, sebagian dari warga ada yang mendukung program Pemkot Bandung itu.
  • TPA Cimerang Harus Dibangun? :: BANDUNG, (PR).-Meski gelombang penolakan warga tentang pembangunan TPA Cimerang di Kec. Cipatat tidak surut, Pemerintah Kab. Bandung bersikukuh bahwa TPA untuk menampung sampah dari Kota Bandung dan Cimahi itu mesti berdiri. Hal itu tergambarkan dari pernyataan Bupati Bandung Obar Sobarna.
  • Penanganan Sampah Darurat Ditolak! :: BANDUNG, (PR).-Dalam 1 bulan ke depan, sampah di Kota Bandung dipastikan akan terus menumpuk, karena rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimerang belum bisa dilaksanakan sebelum ada analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal). Selain itu, TPA Jelekong juga belum bisa dimanfaatkan, karena masih ada penolakan sebagian warga.
  • TPA Leuwigajah tidak Dikelola dengan Baik :: BANDUNG, (PR).-Tempat Penampungan Akhir (TPA) Leuwigajah, tidak dikelola dengan baik. Pengelola tidak pernah membuat saluran air lindih atau pun benteng pemisah antara lokasi TPA dengan pemukiman penduduk. Akibatnya, air lindih sering merembes ke rumah-rumah penduduk.
  • TPA Nagreg Dibangun :: BANDUNG, (PR).-Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama lima kabupaten/kota di area Metropolitan Bandung, sepakat membuang sampah ke (tempat pembuangan akhir (TPA) di Nagreg, Kab. Bandung. TPA tersebut akan dikelola oleh investor asal Malaysia, Umpan Jaya Group of Companies.
  • Ijin Sementara TPA Cimerang :: BANDUNG, (PR).-Penolakan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) atas rekomendasi darurat sampah, tidak membuat Bupati Bandung Obar Sobarna patah arang. Ia berencana akan mengajukan izin sementara (IS) agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Cimerang Kec. Citatah, bisa segera digunakan.
  • TPA Gabungan Belum Jelas :: BANDUNG, (PR).-Pemerintah Kabupaten Bandung bersikap terbuka terhadap kemungkinan dibukanya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kec. Nagreg. Sebelumnya, Nagreg sudah disepakati untuk dijadikan TPA gabungan antara Kota Bandung, Kab. Garut, Kab. Sumedang, dan Kab. Bandung.

Speechless

Sampah di Jalan Kolonel Masturi Cimahi yang menumpuk tak tersentuh.


Sampah di Jalan Parakan Saat Bandung yang menutupi sebagian jalan.


Sampah di Jalan Jakarta Bandung yang telah luber ke tengah jalan.

11 January 2006

TPA Cicabe Beroperasi, Sampah Kota Terangkut?

Mulai hari ini, TPA Darurat Cicabe mulai beroperasi. Hal itu dikatakan oleh Direktur Teknik dan Operasional PD Kebersihan Ir. Cece Iskandar. Sehingga, mulai hari ini tumpukan sampah-sampah di berbagai TPS dalam kota seharusnya sudah mulai terangkut.

Moga-moga Bandung cepat sembuh.-

10 January 2006

ITB dan Sampah

Tempat penampungan sampah sementara (TPS) ini terletak persis di depan Bank BNI 46 dan Kebun Binatang Bandung yang selalu penuh dengan pengunjung setiap akhir minggu. TPS ini juga terletak tidak jauh dari ITB, institut teknologi terkemuka di Indonesia. Saat ini tampak penumpukan sampah yang semakin hari semakin menggunung tak terkendali. Pertanyaan berikutnya yang selalu mampir di kepalaku adalah, Bandung yang memiliki ITB ini bisa apa?

TPS Jalan Bengawan Ditutup

Sampah yang sudah menutupi setengah jalan Bengawan di depan Gereja Maranatha itu membusuk dan menyebarkan bau busuk ke rumah-rumah di sekitarnya. Sampah yang sudah beberapa hari ini tidak terangkut terus akan menutup TPS yang sudah penuh sesak jika TPS ini tidak ditutup. Persis di gundukan pertama di tepi jalan, sebuah bendera merah putih dikibarkan, seakan mengingatkan setiap orang yang liwat bahwa setiap kita berhak atas kehidupan yang layak dan terbebas dari masalah sampah. Di depan bendera, terpampang sebuah papan pengumuman yang memberitahu bahwa TPS ini ditutup untuk sementara waktu. Kemana orang-orang sekitar membuang sampahnya? Entah.

Saat yang tepat untuk beralih pada usaha pengomposan.

Pasar Andir yang Menyedihkan

Ketika aku meliwati jalan Jendral Sudirman sekitar pasar Andir, aku terperangah melihat tumpukan sampah yang menggunung. Kalau pintu kaca mobilku tidak kututup segera, bau busuk yang menyengat akan segera memenuhi mobilku. Gambar ini aku dapatkan dari PR, yang juga menyorot hal ini.

Tidak pelak lagi jika memasyarakatkan pengomposan menjadi hal yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Mulai dari diri sendiri merupakan langkah realistis.

Kisah Sebuah Sekolah Dasar


Sekolah Dasar ini terletak di Jalan Parakan Saat - Cicadas Bandung. Di sinilah siswa-siswa yang bermimpi untuk memperoleh tambahan ilmu berkumpul dan bermain bersama, setiap hari. Setiap hari, sekumpulan anak-anak berseragam putih merah menatap masa depannya dengan wajah pasrah. Mengapa tidak? Sekitar 50 meter dari tempat ini, terdapat TPS yang saat ini hampir tidak terurus.

Sampah yang seharusnya terangkut setiap hari, saat ini sudah mulai luber ke badan jalan dan menyebarkan bau busuk yang tercium hingga 500 meter ke sekitar tempat ini. Akibat sampah yang melimpah, tidak jarang tempat ini menjadi macet karena hanya setengah badan jalan yang bisa diliwati kendaraan. Siapa yang peduli?

03 January 2006

Beberapa TPS di Kota Bandung Ditutup

Walaupun belum parah akibat penutupan TPA Jelekong, beberapa TPS di kota Bandung sudah tidak mampu lagi menampung sampah kota. Salah satunya TPS Tegallega. Pada TPS ini terdapat pengumuman yang menyatakan penutupan TPS secara sementara hingga TPS ini mampu kembali menampung sampah.

Sampah juga mulai menumpuk di TPS Jalan Jakarta. Sampah di TPS ini telah menumpuk dan tampak mengkhawatirkan. TPS Jalan Tamansari-pun sudah tampak mengkhawatirkan. Beberapa gerobak sampah tampak menghalangi TPS berfungsi sebagai batas sampah yang mulai menumpuk.

Lantas, kemana sampah-sampah yang mulai menumpuk ini akan disalurkan? PR menuliskan bahwa Pemerintah Daerah tengah meneylenggarakan rapat-rapat darurat untuk membahas hal ini. TPA Cicabe ditunjuk sebagai TPA Super Darurat, yang akan digunakan sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Sementara hingga kapan? Entah.

TPA Citatah saat ini tengah dipersiapkan untuk digunakan pada bulan Februari 2006 ini. Walaupun masih menyimpan berbagai konflik kepentingan dengan saratnya persoalan sosial dalam penunjukkan TPA ini, studi dam persiapan TPA Citatah terus dilakukan.

Pengomposan memang merupakan salah satu penyelesaian komprehensif bagi permasalahan sampah kota. Usaha-usaha diseminasi pembuatan kompos pada masyarakat luas harus dilakukan segera. Pengomposan memang sebuah keniscayaan.

01 January 2006

TPA Jelekong Tutup

Terhitung mulai 1 Januari 2006, TPA Jelekong ditutup. Sampah kota Bandung dan Cimahi tidak bisa lagi dibuang di TPA ini. Masalahnya adalah, belum ada TPA alternatif yang bisa digunakan oleh kota Bandung untuk membuang sampahnya yang saat ini berkapasitas 7500 m-kubik per hari. Warga di sekitar TPA Jelekong was-was dan khawatir jika sampah kota masih terus dibuang di TPA ini. Kekhawatiran itu beralasan jika melihat apa yang terjadi di Leuwigajah.

Pemerintah daerah kelimpungan, karena memang hingga kini belum ada tempat yang difinitif untuk digunakan sebagai tempat pengolahan (baca: pembuangan) sampah kota. TPA Citatah yang terletak di di Cipatat belum rampung dan sarat dengan konflik. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk melobi Kementerian Negara Lingkungan Hidup agar penggunaan TPA Citatah dapat direalisasikan secepatnya.

Memang, usaha pengomposan sampah organik oleh rakyat adalah sebuah keniscayaan.

Horizon

  • Potret Lingkungan Bandung 2005 :: LEUWIGAJAH menyejarah, rekornya kedua setelah TPA Payatas di Filipina yang menewaskan lebih dari 200 orang tahun 2000. Selain menelan korban 148 orang, TPA Leuwigajah juga menghancurkan 139 rumah. Longsor TPA pada 21 Februari lalu menjadi pintu masuk bencana lingkungan di Bandung dan kasusnya belum juga tuntas sampai sekarang. Waktu itu pemerintah betul-betul kalang kabut, ada yang saling lempar tanggung jawab, dan tampak dari putusannya yang tergesa-gesa dalam mengalihkan sampah ke sejumlah TPA, syahdan ke TPA yang sudah tak layak lagi beroperasi. Bersamaan dengan itu sampah menumpuk di berbagai sudut kota, tak hanya di TPS tapi juga di bak-bak sampah rumah warga.
  • Program Bandung Hijau Perlu Komitment Bersama :: BANDUNG, (PR).-Mewujudkan kondisi Bandung yang indah dan tertib menuntut komitmen dan konsistensi seluruh stakeholders. Dengan demikian, program penghijauan menjadi budaya seluruh elemen warga kota, sehingga penanaman pohon tidak hanya dilakukan pada acara seremonial.
  • Parahnya Kebisingan Kota Bandung :: Akibat bertambahnya jumlah kendaraan dan ketidakkonsitenan masterplan Pemkot Bandung, kebisingan di Kota Bandung semakin parah. Hal itu terbukti dengan meningkatnya mutu tekanan suara atau kebisingan di Kota Bandung hingga rata-rata di atas 70 dBA (desibel). Bahkan, kebisingannya cenderung terus meningkat hingga 2-3 dBA/tahun.
  • Meneruskan Nilai-Nilai Budaya Unggul :: Danny Setiawan - Aya mangsana datang, aya mangsana mulang; Datang jeung mulang pinasti kasorang; Taun dua rebu lima baris lekasan; Dua rebu genep rongheap datang; Pileuleuyan mangsa katukang; Bagea mangsa nu anyar datang.