25 February 2006

News: Sampah Bandung

  • Ahli Waris Korban Leuwigajah Menangis :: Ahli waris korban yang tertimbun longsoran sampah TPA Leuwigajah menyatakan tidak puas dengan putusan Majelis Hakim Hidayatul Manan, S.H., Wurianto, S.H., dan Syamsul Qamar, S.H. yang menyamaratakan jumlah ganti rugi kepada setiap korban.
  • Soal TPA Leuwigajah, Pemkot Bersalah :: Sidang perkara longsor TPA Leuwigajah, dengan terdakwa Dirut PD Kebersihan Kota Bandung Awan Gumelar, Rabu (22/2), menghadirkan saksi Kepala Dinas Kebersihan Kab. Bandung Sudirman.
  • Pencairan Ganti Rugi Bagi Korban TPA Tunggu Data :: Walkot Cimahi dan Ribuan Warga Peringati Longsor TPA Leuwigajah.
  • Warga Batujajar Peringati Setahun Longsor TPA Leuwigajah :: Berkaitan dengan peristiwa longsornya sampah di TPA Leuwigajah setahun lalu yang menewaskan lebih dari 140 jiwa, sekira 30 warga Kampung Cilimus menghadiri peringatan yang bertajuk ”Tepung Taun Almarhum Ahli Kubur” bertempat di Masjid Al-Hidayah, RT 1/9, Kampung Cilimus, Desa Batujajar Timur, Kec. Batujajar, Kab. Bandung, Senin (20/2) malam.
  • Pemkab Belum Keluarkan IPT untuk TPA Citatah :: Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Citatah tidak mungkin bisa digunakan April mendatang, karena izin pemanfaatan tanah (IPT) dari Pemkab Bandung belum keluar.
  • Korban Longsor TPA Menangkan Gugatan :: Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung menghukum para tergugat untuk tunduk dan menaati persetujuan yang telah disepakati.
  • Bandung ”Bermartabat” Perlu Kebersamaan :: Untuk merealisasikan visi Bandung sebagai Kota Jasa yang Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat (Bermartabat), hal yang mutlak dibutuhkan adalah kebersamaan dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat yang ada di Kota Bandung.

24 February 2006

Wawasan

  • Antara Angkot, Sampah, dan Bunga :: Sebuah obrolan menarik yang juga menyinggung tentang bagaimana kusamnya Kota Bandung ini.
  • Program Sampah Bandung Masih Tunggu Uji Lahan :: Kompas - Rencana pemanfaatan Greater Bandung Waste Management atau GBWM untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandung sudah mendekati akhir. Program yang bekerja sama dengan investor asal Malaysia ini tinggal menunggu hasil pengujian lahan.
  • Sampah dan Pengelolaannya :: Untuk keperluan pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup, isi buku ini dapat diperbanyak dengan menyebutkan sumbernya. Untuk keperluan selain pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup, harus seijin PPPGT / VEDC Malang. Penerbit : PPPGT / VEDC Malang - Bekerja sama dengan Swisscontact. Atas dukungan biaya Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC).
  • Di mana Bandung Segarku :: hiks..hiks.. sedih banget ngeliat keadaan bandung sekarang. kian hari kian menyedihkan.. ini cuma seper berapa persen contoh sampah yang mejeng di Bandung.
  • Anjrit..... BAU! :: Seminggu ini gua paling demen ngomong, "Anjrit... BAU!!!!". Gimana enggak, soalnya di satu-satunya jalan paling cepet buat rute gua ke kampus ditutupin sampah.

Cibaduyut Masih Bersampah



Aku benar-benar tidak mengerti ketika melihat sampah yang makin menumpuk dan menyebarkan bau busuk di Cibaduyut, dekat TVRI. Apakah memang masyarakat sudah tidak peduli lagi dan apatis tentang hal ini?

"Bung!", temanku memotongku. "Kok masyarakat yang disalahkan?"

"Pemerintah bisa apa?", sanggahku. "Saat ini pemerintah sudah tidak punya apa-apa. Jangan berharap terlalu banyak pada pemerintah. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa membuang sampah organik dan membusuk seperti itu sangat tidak sehat. Mengapa kita tidak membuat kompos sendiri dan menggunakannya sendiri?"

"Mahal bung!"

"Tidak mahal, sama sekali tidak mahal. Apalagi jika ongkos sosialnya juga diperhitungkan. Sangat murah!", aku ngotot.

Temanku hanya mengangguk, moga-moga ia setuju.

23 February 2006

Cibaduyut dan Sampah

Telah lama aku tidak berkunjung ke Cibaduyut. Namun aku agak terkejut ketika aku melihat tumpukan sampah di sana yang menurutku sangat tidak manusiawi, terlebih jika kawasan ini banyak dikunjungi oleh tourist domestik yang ingin membeli sepatu made in Cibaduyut. Masalahnya memang sederhana, masihkan kita rela dan mandah saja ketika kita melihat ilngkungan tempat kita bekerja, hidup dan mencari nafkah terkotori seperti itu? Jika pemerintah tidak peduli, masihkan kita tidak peduli? masihkah kita terus menutup mata dan tidak tergerak sedikitpun untuk mengurangi beban sampah kota yang semakin lama semakin tidak terkendali itu?

Jawaban dari semua masalah ini sebenarnya sederhana: buat kompos!