Kerja Keras Tak Berujung
Menjelang penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika minggu depan, pemerintah daerah kota Bandung benar-benar dibuat panik. Banyak sekali pekerjaan fisik yang belum beres dan entah mengapa, terbengkalai. Usaha untuk memperindah Jalan Dago, misalnya, hingga sekarang masih terus diusahakan. Sudah terlihat perubahan di sana-sini, beberapa sudut jalan sudah pula diperbaiki dan tampak mulus dan bersih. Namun pada berbagai sudut masih terlihat morat-marit. Salah satu sudut yang masih tampak berantakana adalah sudut Jalan Dago – Jalan Ganesha. Areal pejalan kaki masih belum tertata baik, dan taman kota yang mestinya sudah diperbaiki masih tampak hancur berantakan. Ada beberapa orang yang sedang mengerjakannya di sana, semoga dalam waktu dekat sudut ini sudah tampak asri.
Jalan Asia Afrika sudah rapi dan tampak bersih. Di depan Gedung Merdeka tempat akan diselenggarakannya Konferensia Asia Afrika minggu depan sudah tampak beberapa pot bunga yang disusun dengan apik. Namun memang masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Alun-alun yang biasanya jorok dan amburadul, tampak lebih manusiawi, walaupun usaha untuk memperindahnya masih belum maksimal.
Aku masih tidak bisa membayangkan bagaimana tampak ”Gerbang Kota Bandung”, Jalan Terusan Pasteur, nantinya. Sampah bangunan dan barang-barang besar masih berserakan di sana. Walaupun ada usaha-usaha untuk ”menyembunyikan” brangkal dan sampah bangunan serta peralatan berat dengan menutupinya dengan terpal, area ini masih saja berkesan kumuh. Belum lagi jika lalu lintas di sana tak terkendali, suasana macet akan menambah kesan berantakan.
Memang masih ada tersisa dua hari waktu untuk berbenah. Cukupkah? Kita lihat saja.
Jalan Asia Afrika sudah rapi dan tampak bersih. Di depan Gedung Merdeka tempat akan diselenggarakannya Konferensia Asia Afrika minggu depan sudah tampak beberapa pot bunga yang disusun dengan apik. Namun memang masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Alun-alun yang biasanya jorok dan amburadul, tampak lebih manusiawi, walaupun usaha untuk memperindahnya masih belum maksimal.
Aku masih tidak bisa membayangkan bagaimana tampak ”Gerbang Kota Bandung”, Jalan Terusan Pasteur, nantinya. Sampah bangunan dan barang-barang besar masih berserakan di sana. Walaupun ada usaha-usaha untuk ”menyembunyikan” brangkal dan sampah bangunan serta peralatan berat dengan menutupinya dengan terpal, area ini masih saja berkesan kumuh. Belum lagi jika lalu lintas di sana tak terkendali, suasana macet akan menambah kesan berantakan.
Memang masih ada tersisa dua hari waktu untuk berbenah. Cukupkah? Kita lihat saja.
No comments:
Post a Comment