19 May 2006

SBY dan Sampah

Apa hubungan SBY dan sampah? Menarik untuk disimak bahwa menurut rencana, SBY akan berkunjung ke Bandung pada tanggal 29 Mei 2006. Dan, sim salabim, Gubernur Jawa Barat mengultimatum para Walikota Bandung, Kabupaten bandung dan Kabupaten Cimahi untuk menyelesaikan masalah sampah yang menggunung palig lambat tanggal 20 Mei 2006! Jika hingga tanggal tersebut para Walikota ini tidak bisa mengatasinya, masalah sampah akan diambil alih oleh Gubernur. Jadi SBY adalah kata sakti yang bisa membuat kecut siapa saja. SBY adalah mantra mumpuni yang sanggup menggerakkan syaraf malu siapa saja, termasuk Gubernur Jabar, yang dengan dalihnya mempertahankan martabat kota Bandung yang bermartabat mengultimatum para Walikota untuk melibas seluruh sampah yang tercecer sejak dua bulan terakhir ini.

Sontak jreng, sebuah truk sampah tiba-tiba muncul di Dago Atas untuk membersihkan sampah yang telah menumpuk di median jalan sejak sebulan terakhir ini. Jika SBY tidak berencana berkunjung ke Bandung, apakah sampah-sampah itu akan terangkut?

4 comments:

Anonymous said...

Yang terjadi adalah sampah akan kian menumpuk, dan saya pikir itu baik. Setidaknya perhatian nasional menjadi terpusat ke kota ini, dan kita mesti bangga akan hal itu. Tak perlu dipikir bahwa kita bangga akan tingkat konsumsi yang sangat tinggi, dan limbahnya yang aduhai...

Anonymous said...

Memang masalah sampah ini terlalu sulit untuk ditangani khususnya dinegeri tercinta kita ini, karenanya jika tidak ada kesadaran dari diri kita, untuk selalu membuang sampah pada tempatnya (minimal) atau memilih sampah mana yang organik dan yang non-organik ataupun juga bila tiap individu mampu memanfaatkan sampah, bukan hal yang mustahil masalah sampah dinegeri kita ini akan teratasi dan bahkan bisa jadi kita berhasil menyandang negara yang bersih, tapi sekali lagi (sebagai perbandingan) negeri yang sudah maju saja masih ketatir (ketar-ketir) dengan sampah.

Anonymous said...

Begitulah sikap dinegeri kita, bila ada pejabat tinggi yang akan berkunjung kedaerah semuanya serba mulus, semuanya serba indah, serba bersih pokoke serba WAH, lalu apa yangkan terjadi bila Pak SBY sudah pergi apakah suasana bersih akan tetap terjaga, suasana indah akan tetap tertata, saya kira agak pesimis kalau sikap aparatnya masih saja bermental munafik, penjilat dan masyarakat yang acuh (tidak peduli). Tapi saya salut buat rekan-rekan di ITB yang sudah menuangkan gagasannya dan mengaplikasikannya, yah walaupun masih dalam ruang lingkup yang terbatas. Saya sebagai anak negeri cuma bisa berharap mudah-mudahan masalah sampah bisa segera teratasi dan menjadikan negeri ini bangsa yang bersih, indah dan apik.

Anonymous said...

analisa pasar

investasi forex

foto event