Bau Tak Sedap di Jalan Pasteur - Bandung
Bau itu begitu mengejutkanku yang meliwati persimpangan jalan Pasir Kaliki - Pasteur, persis di bawah jembatan Pasupati. Bagaimana tidak, karena ketika kucari-cari, sumber bau itu tak kutemukan di sekitar itu. Aku mengelus dada, ketika tahu bahwa bau itu berasal dari tumpukan tinggi sampah kira-kira 500 meter (!!) dari Jalan Pasir Kaliki, persis di depan papan SMA Puragabaya, sekitar 10 meter dari jembatan penyebrangan yang sedang dibangun itu.
Tumpukan sampah di berbagai sudut kota kembali bermunculan membuat semua aparat kota deg-degan. Sebuah pertanyaan klasik yang terus singgah di kepalaku adalah, apa susahnya sih memasyarakatkan pembuatan kompos, atau secara sistematis dan terus menerus menghimbau masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang dibuang? Ke mana saja kelompok intelektual kota Bandung yang katanya memiliki kredibilitas mumpuni untuk membelokkan pandangan masyarakat Bandung tentang sampah? Ke mana saja para mahasiswa yang menjadi ruh bagi gerakan moral masyarakat Bandung? Semuanya melempem!
Sedih juga kalau melihat bahwa Jalan Pasteur adalah pintu gerbang Bandung. Citra kota Bandung telah dipertaruhkan, persis di depan pintu gerbangnya sendiri.
No comments:
Post a Comment