23 April 2007

Studi Alternatif Pengelolaan Sampah di Pasar Caringin

Digital library Perpustakaan Pusat ITB memberikan banyak sekali hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan sampah. Ketika aku mencoba untuk searching kata kunci "sampah", aku mendapatkan lebih dari 140 penelitian yang berhubungan dengan sampah. Luar biasa! Salah satunya adalah "Studi Alternatif Pengelolaan Sampah di Pasar Caringin" yang dilakukan oleh Indriany Novita, mahasiswa Teknil Lingkungan, ITB. Berikut adalah abstrak penelitiannya:

Sampah merupakan hasil samping dart aktivitas manusia dan berasal dart suatu proses alamiah. Di daerah perkotaan, sampah sering menimbulkan masalah. Salah satu permasalahan yang banyak dijumpai adalah masalah persampahan di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan sarana perdagangan yang penting bagi masyarakat kota. Sayangnya, kehadiran pasar tradisional ini dapat mengganggu masyarakat jika sampahnya tidak dikelola dengan balk Salah satu sarana perdagangan yang penting di kola Bandung adalah Pasar Induk Caringin yang terletak di Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kotamadya Bandung. Pasar ini menempati wilayah seluas 11 hektar dan ditempati oleh sekitar 2100 pedagang. Sampah yang terdapat di Pasar Induk Caringin merupakan sampah yang ditimbulkan oleh aktivitas pedagang dan pengunjung pasar. Terdapat 2 buah tempat pembuangan sementara (IPS) di dalam wilayah Pasar Induk Caringin. Timbulan sampah yang terkumpul di TPS I adalah sebesar 101,68 m3/hari dengan densitas 0,33 kg/1 atau sama dengan 33,55 ton/hari, sedangkan timbulan sampah yang terkumpul di TPS II adalah sebesar 33.89 m3/hari dengan densitas 0,13 kg/l atau sama dengan 4,4 ton/hari, sehingga total timbulan sampah di Pasar Caringin adalah 135,57 m3/hari atau sama dengan 37,96 ton/hari. Sampah di dalam pasar terutarna ditimbulkan oleh para pedagang dengan timbulan yang berbeda-beda menurut jenis barang dagangannya. Kontribusi terbesar berasal dari pedagang hasil pertanian. Sampah di pasar didominasi oleh garbage, yaitu sekitar 90% berat. Kadar air sampah rata-rata Pasar Caringin pada musim kering adalah sekitar 74,02%. Kadar volatil sampah rata-rata adalah 86%. Kadar C-organik sampah rata-rata adalah 56,59%. Kadar Nitrogen sampah rata-rata adalah 1,97%. Permasalahan persampahan di Pasar Induk Caringin ini terutama terdapat pada teknis operasional yaitu sistem pewadahan yang tidak memadai, sistem pengumpulan yang belum efisien, dan sistem pengangkutan yang /wrong memadai serta pada peran serta masyarakat. Kesadaran pedagang akan kebersihan yang masih kurang dan pengaturan parlor yang arcing balk merupakan kendala dalam pelaksanaan pengelolaan sampah di pasar ini. Upaya pengolahan belum ada, sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA sangat banyak. Dari hasil analisis dan pembahasan, maka disusun rekomendasi alternatif sistem pengelolaan sampah untuk pasar tersebut. Alternatif yang diusulkan adalah penyediaan wadah sampah di area ruko, dan diterapkannya pengolahan sampah di pasar itu sendiri dengan cara pengomposan.

Jadi siapa bilang mahasiswa ITB memble tentang masalah sosial seperti masalah sampah di Bandung? Masalahnya sekarang adalah, apakah rekomendasi yang telah dikeluarkan ini telah pernah disosialisasikan ke pemda?

No comments: