30 May 2008

HIMATEK for Cikapundung

HIMATEK for Cikapundung adalah sebuah kerja. Kerja kecil yang bernilai sangat besar. Berawal dari seorang Rudi, sekarang alumni Program Studi Teknik Kimia ITB, yang dulu bermimpi untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat sekitar sungai Cikapundung. Dipilihlah kampung Manteos, daerah di sekitar daerah Sangkuriang Dago, yang letakknya persis di pinggir singai Cikapundung, sebagai wahana kerjanya. Indahnya, kerja ini didukung penuh oleh adik-adiknya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) ITB. Dan, kerja itu berbuah nyata. Mereka masuk ke kampung yang memiliki tatanan sosial masyarakat sangat sederhana. Sebagian besar penduduk kampung Manteos berprofesi sebagai buruh. Kebutuhan air sebagian besar masyarakat kampung ini dipenuhi oleh sungai Cikapundung yang kualitasnya telah sangat menyedihkan. Air yang berwarna coklat itu digunakan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci. Untuk kebutuhan minumnya, masyarakat mengandalkan mata air jernih yang telah sangat kecil, yang keluar dari bagian bawah bak penampung air jernih.

Dimulai tahun lalu, dan kemudian tertunda karena beberapa hal, lantas dilanjutkan kembali pada tanggal 4 Mei 2008 yang lalu, HIMATEK mengerahkan anggotanya untuk terjun langsung merealisasikan mimpi-mimpi mereka. Unit membran untuk Cikapundung ini disiapkan dengan bantuan pakar membran dunia yang juga staf pengajar Program Studi Teknik Kimia ITB, Dr. I Gede Wenten. Kualitas air yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu air yang disyaratkan. Jadi dengan unit ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk memperoleh pasokan air bersih dengan jumlah tak terbatas.

Kerja dimulai, mahasiswa yang tergabung dalam HIMATEK bersama-sama dengan masyarakat membangun unit ini. Sebuah bak besar berukuran kira-kira 10 m3 yang terletak di pinggir singai Cikapundung direnovasi. Unit membran dipasang. Sementara itu, kelompok mahasiswa yang lain memberikan penyuluhan pada masyarakat setempat dan anak-anak tentang pentingnya memilah sampah organik dan anorganik. Mereka memberikan pelatihan tentang pembuatan kompos dengan metoda pengomposan Takakura. Anak-anak diajak bermain malakukan kegiatan berburu sampah. Fun!. Mereka diajak untuk peduli terhadap lingkungan sejak umur dini. Para ibu rumah tanggapun tidak ketinggalan. Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada mereka tentang pengelolaan sampah rumah tangga yang memang seharusnya mendapatkan perhatian. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlanjut hingga tanggal 11 Mei 2008, ketika unit penyedia air bersih yang berkapasitas 1 m3 per jam ini selesai dibangun dan siap untuk digunakan.

Pada tanggal 25 Mei 2008, aku diminta untuk meresmikan penggunaan unit ini. Dengan senang hati dan bangga aku menyanggupinya. Jalan menuju kampung Manteos merupakan pengalaman tersendiri, karena kampung ini terletak jauh di bawah lembah Sangkuriang, tepat di pinggi sungai Cikapundung. Aku seakan tidak percaya ketika aku melihat kualitas air sungai yang sudah sangat tidak layak untuk digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Coklat keruh dan berbau. Namun anak-anak Manteos masih sempat mendemontrasikan keahlian mereka berenang di sungai terpolusi ini. Terus terang, aku tidak tega melihatnya. Diawali dengan seremoni kecil, akhirnya unit penghasil air bersih ini diresmikan. Bambang, Ketua HIMATEK, dan Edo, Pimpinan Proyek ini, sempat mengatakan bahwa kerja ini kerja kecil, yang merupakan sumbangan mahasiswa Teknik Kimia ITB yang merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan taraf sosial masyarakat Bandung, terutama masyarakat sekitar ITB. Bagiku kerja ini kerja besar, karena melalui kegiatan ini mahasiswa dapat menemukan jati dirinya sebagai peletak idealisme yang selama ini selalu menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan seperti ini. Pada sambutanku, aku mengatakan bahwa Program Studi Teknik Kimia sangat bangga memiliki mereka sebagai bagian dari civitas akademika Teknik Kimia ITB.
Bersama Pak RW 15 dan pak RT 04, kami menggunting pita. Rasa bangga para mahasiswa yang tergabung dalam HIMATEK aku rasakan sangat kental melihat hasil kerja mereka terpampang di depan mata mereka dan dapat dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkannya. Aku sebagai Ketua Program Studi Teknik Kimia ITB memiliki pula rasa itu. Kerja besar ini terasa terbayar ketika melihat senyum dan roman muka bahagia pada masyarakat setempat. Betapa tidak, proyek yang telah diinisiasi sejak setahun yang lalu kini tuntas. Belum! Karena mahasiswa masih memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keberlangsungan operasi unit ini. Edo melaporkan kepadaku bahwa mereka masih harus terus melakukan monitoring berkala kegiatan pengoperasian unit ini. Mahasiswa dan masyarakat juga masih terus berdiskusi tentang bagaimana memelihara unit ini. Mahasiswa masih terus berusahan untuk mencari sponsor yang dapat memberikan sumbangan dana pemeliharaan unit ini. Karbon aktif yang harus diganti setiap bulan serta membran yang harus diganti setiap 2-3 tahun memerlukan biaya yang tidak sedikit bagi masyarakat kampung Manteos.

Kini masyarakat kampung Manteos di daerah Sangkuriang telah memiliki unit penghasil air bersih. Masyarakat kampung yang terletak di pinggi sungai Cikapundung tentu merasakan langsung manfaat ketersediaan air bersih di kampungnya. Kerja belum selesai. Mahasiswa masih memiliki mimpi-mimpi yang lain. Proyek yang sama, yang dilakukan di Cililin setahun yang lalu sudah menunggu untuk dikembangkan. Proyek penyuluhan SRI (system of rice intensification) yang akan dilakukan di Ciparay juga segera akan digelindingkan. Siapa bilang mahasiswa ITB memble?

2 comments:

Anonymous said...

Assalamualaikum pak, saya salut terhadap kegiatan HIMATEK ini, selamat juga bagi bapak selaku Kaprodi Teknik KImia ITB, kegiatan ini saya ajukan untuk dijadikan film dokumenter melalui ajang Eagle Awards di Metro TV. Saya juga minta izin untuk menggunakan beberapa foto yang ada pada tulisan ini untuk melengkapi data riset saya. Terimakasih, Wassalamualaikum wr.wb

Rizki Ersa, KL'02-ITB

Harry Makertia said...

Dear Ersa, just go ahead! Bila menginginkan info lebih lanjut, hubungi HIMATEK melalui Edo (pimpro proyek ini) atau Bambang (Kahim HIMATEK).