11 May 2006

Menyeramkan: Sampah Bandung

Tumpukan sampah di kota "BERMARTABAT", Bandung, semakin tak memberi ruang bagi nilai-nilai manusiawi. Tumpukan itu telah menutup sebagian badan jalan Pasteur. "Menyeramkan!", kata keponakanku yang melihat itu semua. Ketika solusi yang manusiawi tidak kunjung diperoleh, apa boleh buat, bau busuk yang menyengat akan terus menjadi konsumsi sehari-hari para manusia yang beraktifitas di sana.

Namun horor itu tidak dan jauh dari selesai. Horor demi horor datang menerjang sendi-sendi kehidupan masyarakat Bandung. Simak apa yang dilakukan para wakil rakyat kita di Bandung:


Setelah menyatakan keprihatinannya terhadap masalah penumpukan sampah di Kota Bandung dan Kota Cimahi, DPRD Kab. Bandung ramai-ramai mengikuti kegiatan outbound di Cikole, Lembang, Kab. Bandung. Menurut Kasubag Protokol dan Humas DPRD Kab. Bandung, Erlan Darmawan, kegiatan ini memang sudah diagendakan sebelumnya dan sudah disetujui dalam Rapat Panmus DPRD.

”Ini sebagai salah satu kegiatan penyegaran manajerial,” ungkapnya ketika ditemui di kantornya, sesaat sebelum menyusul ke Lembang, Kamis (12/5). Rencananya, outbound kali ini berlangsung selama dua hari sampai hari ini. Para peserta terdiri dari 45 anggota DPRD dan staf Sekretariat DPRD menginap di salah satu hotel di Lembang.

Dodol! Memang, jika wakil rakyat saja tidak peduli, siapa yang akan peduli? Menyeramkan! Sekaligus, menyedihkan.

Sehari setelah aku melihat penumpukan sampah yang sudah tidak manusiawi itu, aku melihat sebuah penutup plastik berwarna oranye menutupi tumpukan sampah itu. Tentu, itu dimaksudkan untuk menutupi pemandangan tak sedap akibat sampah yang menggunung, karena bau busuk tak sedap tetap saja menyebar dan melekat di udara sekitar jalan Pasteur.

Tampaknya usaha-usaha seperti ini memang harus diusahakan sendiri oleh masyarakat, karena masih banyak tumpukan sampah di TPS-TPS yang lain. Baunya? Tidak kalah!

Menyeramkan!

Sayangnya, pendidikan dan pengetahuan masyarakat akan kebersihan dan pentingnya menjaga imagi belum mencapai taraf yang diinginkan. TPS di Jalan Pasteur telah ditutup, dan masyarakat dihimbau untuk tidak membuang sampah di TPS tersebut. Apa yang terjadi? Hanya 50 meter dari TPS tersebut, tumpukan sampah baru telah menginisiasi sebuah tempat pembuangan sampah sementara super darurat yang sudah pasti akan membuat sesak nafas orang-orang akan liwat di sana.

Hanya membayangkannya saja, bulu kudukku berdiri. Menyeramkan!

3 comments:

Anonymous said...

Sedih juga mengamati keadaan kota Bandung tercinta dengan wakil-wakil rakyatnya yang tidak bisa diandalkan untuk menyuarakan keinginan rakyat yang diwakilinya.
Masalah besar belum ada titik terang akan diselesaikan bagaimana kok jalan-jalan / main-main (outbound).
Dimanakah hati nurani mereka ???.
Sayang sekali uang rakyat dipakai foya-foya, sementara masalah sangat, sangat, dan sangat besar (sampah) dikesampingkan.
Sedih, kecewa, marah, geram, merinding dan sejenisnya yang dapat saya rasakan. Saya yakin perasaan-perasaan tsb juga dirasakan oleh orang-orang yang mencintai Bandung dan kehidupan sehat.

Harry Makertia said...

You got it! Mari kita terus menerus dan tak henti-hentinya menyuarakan kebenaran dan mengkritisi hal-hal yang kita pandang tidak fair. Bravo, anda thanks!

Unknown said...

Hello Everybody,
My name is Mrs Sharon Sim. I live in singapore and i am a happy woman today? and i told my self that any lender that rescue my family from our poor situation, i will refer any person that is looking for loan to him, he gave me happiness to me and my family, i was in need of a loan of S$250,000.00 to start my life all over as i am a single mother with 3 kids I met this honest and GOD fearing man loan lender that help me with a loan of S$250,000.00 SG. Dollar, he is a GOD fearing man, if you are in need of loan and you will pay back the loan please contact him tell him that is Mrs Sharon, that refer you to him. contact Dr Purva Pius,via email:(urgentloan22@gmail.com) +918376918351 Thank you.